4 Tips Membuat Kue Putu Bambu Nikmat (Tanpa Cetakan Bambu)

Penulis: Manggarayu | Editor: Ria

Sejak dulu, saya senang menunggu abang penjual putu bambu lewat depan rumah. Putu bambu adalah jenis kue tradisional yang mudah dibuat dan punya rasa gurih. Meski tekturnya agak ringkih, kue ini tetap jadi dambaan untuk teman ngobrol di sore hari dengan secangkir teh. Namun baru-baru ini, penjual putu bambu semakin jarang terlihat. Jangankan yang lewat depan rumah, di jalan atau tempat makan kaki lima pun sudah langka.

Akhirnya berbekal rasa rindu, saya sempat mempraktikkannya di rumah. Bahannya sangat mudah didapat dan sederhana. Awalnya saya ragu karena sering melihat kue ini dibuat dengan cetakan bambu oleh para penjaja putu bambu. Tapi ternyata, tanpa cetakan bambu kita tetap bisa membuat putu bambu yang cantik sekaligus nikmat. Penasaran bagaimana caranya? Simak tips berikut ini!

1. Pastikan tekstur adonan tepung berasnya lembab berpasir

Bahan utama putu bambu adalah tepung beras. Nantinya, tepung beras akan dikukus hingga lembab dan dicampurkan dengan air hangat. Oh ya selain air, anda bisa ganti dengan susu cair hangat agar lebih bercitarasa. Tuang air hangat sambil diaduk hingga bergerindil, lalu saring adonan tepung yang bergerindil ini hingga jadi butiran halus. Nah, tekstur yang tepat untuk adonan yang sudah disaring adalah lembab berpasir. Jika terlalu lembek, kue putu akan mudah runtuh dan cepat hancur saat dikeluarkan dari cetakan. Supaya konsistensinya pas, tuang bahan cair secara bertahap selama proses pengadukkan adonan.

Baca juga: Mengenal dan Menyimpan Tepung Beras Agar Tahan Lama

2. Pakai cetakan agar atau puding yang tebal

Kalau diperhatikan, bentuk cetakan bambu milik penjaja kue putu punya diameter yang tebal. Alasannya supaya begitu dicetak, adonan putu bambu ini bisa kokoh dan memadat sempurna. Tentunya terlihat cantik ketika disajikan, ya? Namun jika tak ada cetakan seperti milik abang putu bambu, anda tetap bisa pakai cetakan agar, puding, atau loyang kue yang tebal untuk menggantikannya. Supaya hasilnya lebih padat dan kuenya mudah dikeluarkan, pakai cetakan alumunium atau silikon ya.

Baca juga: Mengenal 3 Material Loyang Kue Yang Umum Dipakai

3. Jangan tekan-tekan adonan saat memasukkannya dalam cetakan

Setelah adonan tepung berasnya siap, masukkan adonan tepung beras ¼ tinggi cetakan lalu taburkan gula merah yang sudah dihaluskan secukupnya. Tutup lagi gula merah halus dengan adonan tepung beras hingga memenuhi cetakan. Nah, adonan tepung beras dan gula merah halus ini tak perlu ditekan-tekan hingga benar-benar memadati cetakan ya. Jika ditekan, adonan ini akan sangat menempel pada permukaan cetakan dan teksturnya lebih keras.

Baca juga: Tips Belanja Kelapa Untuk Dibuat Santan (Masak) vs Taburan Kue

4. Pastikan panci kukusnya panas dan kukus dengan waktu cukup

Kunci supaya kue putu tidak bantat adalah panci kukus yang panas dan waktu pengukusan yang cukup. Sebelum adonannya masuk, didihkan air panci kukus hingga keluar banyak uap ketika dibuka tutupnya. Agar semakin beraroma, air mendidih bisa ditambahkan daun pandan. Selanjutnya, masukkan cetakan berisi adonan lalu kukus hingga matang. Kue putu yang dibuat dengan cetakan kecil kurang lebih 15-25 menit dengan api sedang cenderung kecil.

Coba resep: Kue Putu Bambu

Wah, jadi tak sabar untuk segera bikin ya? Putu bambu ini nikmat disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula pasir, lho. Selamat mencoba!



The post 4 Tips Membuat Kue Putu Bambu Nikmat (Tanpa Cetakan Bambu) appeared first on ResepKoki.
6 Jenis Bahan Pewarna Hitam Alami Pada Makanan
Friday, October 13, 2017, 4:26 PM

(Image: Shutterstock)

Penulis: Selly.J | Editor: Ria

Pemberian warna pada makanan menjadi salah satu trik agar makanan terlihat menarik. Sebut saja seperti kunyit dan daun suji. Kedua bahan tersebut menghasilkan warna cerah pada makanan. Lantas, bagaimana dengan warna gelap seperti hitam? Ada banyak makanan yang tersaji lezat dengan warna hitamnya yang ngejreng atau mencolok. Sebut saja rawon, bolu ketan hitam, dan tumis cumi hitam. Ketiga makanan tersebut menggunakan pewarna hitam yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, yuk kenali bahan pewarna hitam berikut ini.

1. Kluwak

[caption id="attachment_29120" align="alignnone" width="300"] (Image: Shutterstock)[/caption]

Seperti abu merang, kluwak juga sering dijadikan pewarna makanan tradisional. Kluwak umumnya terdapat pada salah satu hidangan Jawa Timur, yakni rawon. Cara menggunakan kluwak tidak terlalu rumit. Kluwak harus dikeluarkan dari kulit cangkang pembungkusnya dengan cara dipecahkan/dihancurkan. Anda bisa menggunakan alat pemukul cobek untuk memecahkannya.

Setelah dikeluarkan, barulah kluwak dapat diolah bersama dengan bumbu-bumbu lainnya. Semakin banyak kluwak yang digunakan, semakin pekat juga warna hitamnya. Ketika memilih kluwak, anda harus berhati-hati. Terdapat daging kluwak yang rasanya pahit. Jadi, pastikan kluwak anda berwarna hitam pekat dan tidak pahit, ya!

Baca juga: Tips Memilih dan Menyimpan Kluwak

2. Tinta Cumi

[caption id="attachment_29121" align="alignnone" width="300"] (Image: Shutterstock)[/caption]

Tinta cumi juga termasuk salah satu bahan pewarna hitam pada makanan. Selain memberikan warna hitam, tinta cumi juga menambah aroma dan rasa makanan. Tinta cumi mengandung asam glutamat dan asam amino yang memiliki rasa gurih. Oleh karena itu, bahan pewarna ini lebih cocok digunakan di makanan gurih. Misalnya seperti tumis cumi, nasi goreng, spaghetti, hingga roti burger. Namun ingat, anda yang alergi seafood tidak boleh menggunakannya.

3. Coklat Bubuk Hitam

Coklat bubuk hitam cocok digunakan pada makanan manis. Mulai dari cake, biskuit, hingga kukis. Ada berbagai jenis coklat bubuk hitam yang dapat anda gunakan. Misalnya seperti super dark cocoa powder serta cocoa powder Noir Black. Coklat bubuk ini dapat anda dapatkan di toko bahan kue.

4. Tepung Ketan Hitam

Sesuai namanya, tepung ini berasal dari beras ketan hitam. Sebenarnya, tepung ketan hitam merupakan bahan utama pada makanan. Namun secara tidak langsung, tepung ini juga memberikan warna hitam pada makanan olahannya. Salah satu makanan yang menggunakan tepung ketan hitam ialah bolu ketan hitam. Sayangnya, warna makanan dari tepung ketan hitam tidaklah terlalu pekat. Jadi, bila ingin warnanya lebih pekat, anda bisa menambahkan jenis pewarna hitam lainnya.

5. Abu Merang

Abu merang merupakan bahan pewarna hitam yang berbentuk bubuk kering. Bubuk ini didapat dari hasil pembakaran merang. Merang sendiri merupakan batang padi yang telah mengering. Setelah dibakar hingga berubah seperti abu, merang direndam dalam air. Kemudian, abu akan mengendap ke dasar wadah. Endapan itulah yang diambil sebagai pewarna. Abu merang terbilang sudah lama dijadikan sebagai pewarna makanan tradisional. Beberapa contohnya ialah kue jongkong serta dawet ireng.

6. Arang Bambu

[caption id="attachment_29122" align="alignnone" width="300"] (Image: Theteahorsecaravan)[/caption]

Arang bambu merupakan pewarna hitam makanan yang berbentuk bubuk. Arang bambu yang digunakan bukanlah arang sisa pembakaran. Melainkan berasal dari zat karbon yang telah melalui tahap pemurnian. Tidak heran, harga arang bambu terbilang relatif mahal. Karena tidak mengubah cita rasa, arang bambu dapat digunakan untuk semua jenis makanan, asin maupun gurih. Anda dapat memperoleh arang bambu di toko bahan kue.

Meskipun tidak disadari, ternyata bahan pewarna hitam pada makanan cukup beragam. Setiap bahan pewarna tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang cocok untuk makanan manis, makanan asin, serta keduanya. Jadi, anda harus menyesuaikannya dengan masakan yang hendak dibuat.

The post 6 Jenis Bahan Pewarna Hitam Alami Pada Makanan appeared first on ResepKoki.
Resep Urap Bali
Friday, October 13, 2017, 2:15 PM

urap bali murah

Resep Urap Bali

    Hasil: 5 porsi
    Waktu Memasak: 45 menit

Print

Resep Urap Bali

By
admin
October 13, 2017

Ada banyak jenis urap yang berasal dari seluruh Indonesia. Urap bali jadi salah satu yang wajib anda coba. Jenis sayuran yang dipakai juga lebih sederhana dan tidak beraneka ragam, seperti tauge dan kacang panjang.

Bahan-bahan

    Kangkung, petik dan siangi - 3 ikat
    Kacang panjang, potong-potong 2 cm - 10 batang
    Tauge - 100 gram
    Kelapa parut - 300 gram
    Bumbu Halus:
    Bawang putih - 3 siung
    Cabai merah keriting - 7 buah
    Kencur - 3 cm
    Terasi, bakar - 1/4 sdt
    Daun jeruk, buang tulangnya - 4 lembar
    Garam - 3/4 sdt
    Gula pasir - 1 sdt
    Bawang merah goreng - 1 sdm

Langkah

    Dalam wadah, campur kelapa parut dengan bumbu halus. Aduk rata.
    Kukus bumbu urap selama 30 menit hingga matang. Angkat.
    Lanjutkan mengukus atau merebus sayuran kangkung, kacang panjang, dan tauge sampai matang. Angkat dan tiriskan.
    Dalam wadah, campur sayuran dan bumbu urap hingga rata.
    Siap disajikan.

Tips

    Setelah merebus atau mengukus sayuran, sebaiknya langsung celupkan ke dalam air es agar proses pemasakan sayur berhenti. Dengan cara ini, sayuran jadi tidak terlalu lembek, tetap segar, dan warnanya menarik.
    Tiriskan sayuran hingga benar-benar kering agar tidak tidak mudah basi.
    Campurkan sayuran dan bumbu urap sesaat sebelum disantap saja agar tidak mudah basi.





IG:@dapurlinna

Tingkat kesulitan: Mudah

[foodiepress]

The post Resep Urap Bali appeared first on ResepKoki.
Back To Top